Sejarah adalah pengalaman masa lampau, oleh sebab itu apabila dipelajari dengan baik dan benar akan banyak gunanya, banyak manfaatnya, serta mempunyai arti penting dalam kehidupan masyarakat.
Banyak tokoh yang mengemukakan
pendapatnya mengenai kegunaan sejarah, antara lain C.P. Hill (1956) yang
menyatakan bahwa mempelajari sejarah banyak kegunaannya bagi peserta didik,
antara lain:
1. secara unik dapat memuaskan
rasa ingin tahu tentang orang lain, tentang kehidupan para tokoh/pahlawan, perbuatan,
dan cita-citanya dan juga dapat membangkitkan kekaguman tentang kehidupan
manusia masa lampau,
2. melalui pengajaran sejarah
dapat dibandingkan kehidupan zaman sekarang dengan masa lampau,
3. melalui pengajaran sejarah
dapat diwariskan kebudayaan umat manusia,
4. lewat pengajaran sejarah di
sekolah-sekolah dapat membantu mengembangkan cinta tanah air di kalangan para
siswa.
Hubungannya dengan pengajaran,
Sartono Kartodirdjo (1992) mengatakan bahwa sejarah mempunyai kegunaan genetis
dan didaktis. Dengan pengetahuan sejarah dimaksudkan agar generasi berikut
dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman nenek moyang. Di samping
itu suri tauladan mereka dapat menjadi model bagi keturunannya. Selanjutnya
Nugroho Notosusanto (1979) mengungkapkan bahwa dengan mempelajari sejarah akan
memiliki wawasan sejarah. Dengan wawasan sejarah dapat mengkonsepkan proses
sejarah yang berguna untuk mengantisipasi masa depan.
Dengan demikian mempelajari
sejarah banyak kegunaannya/manfaatnya, antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan Kesadaran Waktu
Kesadaran waktu yang dimaksud
ialah kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan, dan perkembangannya terus
berjalan melewati waktu. Kesadaran itu dikenal juga sebagai kesadaran akan
adanya gerak sejarah. Kesadaran tersebut memandang peristiwa-peristiwa sejarah
sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa silam bermuara ke masa kini dan
berlanjut ke masa depan.
2. Memberi Pelajaran
Kunjungan museum |
Sejarah memberikan pelajaran,
sering kita mendengar ucapan:" belajarlah dari sejarah". Dengan
mempelajari sejarah seseorang atau suatu bangsa, kita akan bercermin dan
menilai peristiwa-peristiwa masa lampau yang merupakan keberhasilan/prestasi
dan peristiwa-peristiwa masa lampau yang merupakan kegagalan.
Peristiwa-peristiwa sejarah pada masa lampau, baik yang positif maupun negatif
dijadikan hikmah. Untuk nilai-nilai positif yakni keberhasilan-keberhasilan
kita pertahankan dan kita tingkatkan, sebaliknya untuk nilai-nilai negatif,
kesalahan-kesalahan masa silam tidak terulang lagi. Dengan ini jelas bahwa
sejarah memberikan pelajaran yang dapat memberikan kearifan dan kebijaksanaan
bagi yang mempelajarinya. Pepetah Jawa mengatakan "mikul dhuwur mendem
jero".
3. Sumber Inspirasi (Ilham)
Inspirasi berarti memberikan
ilham atau semangat yang berkaitan dengan pelajaran sejarah tentang semangat
nasionalisme dan patriotisme. Dapat juga dikatakan sejarah berfungsi untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air. Fungsi sejarah
ini sangat disadari terutama dalam hal yang disebut nation building misalnya
ingin melestarikan nilai-nilai perjuangan 1945 seperti persatuan dan kesatuan,
rela berkorban, berjuang tanpa pamrih, semangat gotong royong dan sebagainya.
Dengan demikian, belajar sejarah akan memperkukuh rasa kebangsaan, cinta
bangsa, dan tanah air.
4. Memberikan Ketegasan Identitas
Nasional dan Kepribadian Suatu Bangsa
Identitas nasional dan
kepribadian suatu bangsa terbentuk dari keseluruhan pengalaman sejarah suatu
bangsa tersebut. Oleh karena setiap bangsa memiliki pengalaman sejarah yang
berbeda-beda, maka identitas dan kepribadian suatu bangsa juga berbeda-beda.
Itulah sebabnya, kepribadian seseorang atau suatu bangsa bersifat unik. Dengan
mempelajari sejarah akan lebih memperjelas identitas nasional dan kepribadian
bangsa.
5. Memberikan Hiburan
Dengan mempelajari sejarah yang indah dan menarik tentang suatu tokoh atau peristiwa, maka akan memperoleh hiburan. Dengan mempelajari kisahkisah sejarah di tempat yang jauh, di negara-negara lain, maka seolah-olah kita bertamasya dan memberikan kepuasan dalam bentuk "pesona perlawatan".
0 Komentar